Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, melakukan operasi pasar di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Rabu (02/5/2018).
Ada hal menarik saat Jendral bintang dua ini datang ke pedagang cabe, petai, dan sayuran. Ratusan petai yang ada dalam satu ikatan, diborong habis oleh Kapolda Jabar.
"Kapolda itu senang makan petai," kata sejumlah anggota Polisi yang ada disekitar Kapolda Jabar saat di Pasar Kosambi, Rabu (02/5/2018).
Saat Kapolda Jabar bertanya jumlah uang yang harus dibayarkan, pedagang itu menyebutkan angka Rp 600 ribu-an.
"Saya ambil ya, ini uangnya, kembaliannya diambil saja. Nanti petainya bisa dibagi-bagi di Mapolda. Anggota saya banyak di Kantor, ada 20-an orang," kata Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto.
Saat hendak beranjak, pedagang tersebut kembali menawarkan jengkol kepada Kapolda. Agung menjawab, jika jengkol prosesnya lama, tidak bisa langsung dikonsumsi.
"Harus direndang dulu, lama. Kalau petai bisa langsung untuk makan siang," katanya.
Beranjak dari pedagang sayuran itu, Kapolda beserta rombongan mendatangi pedagang daging ayam.
Di tempat itu, Kapolda tidak langsung bertanya tentang kondisi harga daging ayam kepada pedagangnya.
Agung Budi Maryoto menunggu seorang wanita yang sedang membeli daging ayam.
Setelah daging ayam pesanannya selesai dipotong, wanita itu secara spontan berkata, bahwa Kapolda Jabar yang akan membayar daging ayam yang dibelinya.
"Ayamnya dibayarin Pak Kapolda. Semoga jadi Kapolri dan amanah dalam menjalankan tugas," kata ibu yang menggunakan baju berwarna hijau.
Kapolda Jabar secara langsung merespons permintaan wanita tersebut.
Selembar uang Rp 100 ribu, diserahkan Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo kepada pedagang daging ayam tersebut. (*)
Sumber :
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Di Pasar Kosambi, Kapolda Jabar Borong Petai untuk Makan Siang dan Bayar Belanjaan Seorang Ibu, http://jabar.tribunnews.com/2018/05/02/di-pasar-kosambi-kapolda-jabar-borong-petai-untuk-makan-siang-dan-bayar-belanjaan-seorang-ibu?page=2.
Penulis: Daniel Andreand Damanik
Editor: Tarsisius Sutomonaio